Ad Code

Responsive Advertisement

Biarkan Anak Memilih Apa Yang Dia Suka

Dek, hello kitty lebih cantik, ini aja ya....
ribed (angry bird) ibuk.... 
Nich liatin, kitty pink lebih bagus, mau ya....
Emoh...ribed, ae
(ibu ngalah)

Ibuk, bal bal (bola)
Boneka aja dek, nich cantik kittynya, masha juga lucu.... ayo pilih yang mana?
Bal bal
Atau barby? nanti bisa ganti-ganti baju.
Bal bal
Ok...Ok... mau yang warna apa?
Ijo
(Ibu ngalah lagi)
topi angry bird dan mobil-mobilan pilihan Alfi.

Tak hanya sekali dua kali saya dan Alfi selisih pendapat tentang mainan atau baju yang akan kami beli. Tapi berkali-kali, bahkan puluhan kali mungkin dan ujung-ujungnya saya yang harus mengalah. Yach.... saya tidak mau memaksakan kehendak saya kepada Alfi. Saya biarkan Alfi memilih apa yang dia suka. Saya ingin dia tumbuh menjadi apa yang dia mau, bukan apa yang saya mau.

Selama apa yang dia pilih bagus, kami akan mendukung. Tapi kalau yang diminta yang tidak-tidak atau kami tidak sanggup membelikannya, ya kami akan melarang keras. Pernah suatu hari kami mengajak Alfi naik odong-odong. Alfi ingin naik gajah, sedangkan gajahnya masih ada anak yang naik. "Naik angrybird aja dek, atau mobil?", bujuk saya. Alfi kekeuh mau naik gajah, sedangkan si anak juga kekeuh ndak mau turun. Akhirnya kami mengajak Alfi pulang secara paksa meskipun Alfi nangis histeris.

Mungkin orang lain akan menjugde saya ibu yang jahat, atau apalah karena membiarkan anaknya menangis histeris gara-gara odong-odong yang hanya Rp 3000 itu. Biarlah orang mau bilang apa, bukan berati saya tidak sayang anak. Justru karena saya sangat sayang anak, makanya saya membiarkan Alfi menangis histeris. Saya tidak ingin Alfi terbiasa merebut apa yang bukan menjadi  haknya. Saya ingin membiasakan Alfi untuk sabar mengantri, toh masih ada tempat yang kosong selain gajah.

Dan ternyata Alfi mengerti, kalau nangis berati tidak naik odong-odong. Waktu kami ajak naik odong-odong, Alfi tidak mengulanginya lagi. Ketika tempat yang diinginkan masih ada anaknya, Alfi mau naik yang lain. Dan begitu kosong, langsung minta pindah. Alhamdulillah..... semua ada hikmahnya. :)

Post a Comment

11 Comments

  1. Alfi sudah besar ya sudah bisa memilih sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Dia juga punya favorit yang tidak bisa ditukar dengan yg lainnya :)

      Delete
  2. Alfi anak yang pengertian yaa ^_^
    iyaa berikan saja apa yang anak mau selama tidak berbahaya, pasti mereka bisa mengembangkan imajinasinya sendiri ya, Tarry... :-D

    semangat terus ya, Alfi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya alhamdulillah... meskipun sedikit keras kepala tapi Alfi pengertian dan perasaannya peka banget mbak :)

      Delete
  3. Alfi sudah besar..sudah punya selera sendiri.. semoga tumbuh jadi anak yang pintar & sholeha yaa..aaminn..

    ReplyDelete
  4. jadi inget temanku,anaknya juga pernah nangis histeris pingi mainan yang orang lain mainkan hehehe....
    makasih mbk sharingnay^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang gA tega juga tapi tak ada pilihan lain mbak

      Terima kasih sudah berkunjung mbak Hanna

      Delete
  5. Hihihi.. Sama kayak aku, Mbak.. Rada tomboi :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYa, sebenarnya udah dipaksa jadi gadis feminin tapi anaknya ga minat :)

      Delete
  6. pilihan anak-anak juga oke ya mba..dan memang sejak kecil harus sudah ditanamkan hal-hal baik seperti kebiasaan mengantri, menghormati yang lain dan berbagi ..cheers..

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement