Tinggal di kampung, membuat kami tak bisa meninggalkan yang namanya tradisi, termasuk tradisi lebaran yang sebentar lagi akan datang.
Ada beberapa tradisi yang mungkin beda atau sama dengan daerah lain. Diantaranya tradisi ini:
- Megengan
Kenduri megengan dilakukan saat malam menjelang lebaran. Setiap keluarga membawa ambeng, di bawa ke salah satu rumah warga yang sudah ditentukan. Lauk atau jajanan ambengnya bebas, tergantung masing-masing keluarga. Tapi ada yang wajib disertakan dalam ambeng yaitu kue apem dan srondeng. Bagi yang malas bikin, tidak perlu khawatir karena ada yang jualan
- Ziarah makam
Ziarah makam ini mulai dilakukan sehari atau dua hari menjelang lebaran. Kalau di kampung suami, tidak hanya sebelum lebaran, tapi juga setelah melakukan sholat idul fitri. Begitu selesai halal bihalal, langsung ziarah ke makam yang letaknya di belakang masjid, setelah itu baru pulang ke rumah masing-masing.
- Silaturahmi.
Biasanya yang open house, mereka yang sudah tua atau setidaknya sudah punya cucu. Sedangkan yang muda, keliling kampung untuk silaturahmi dari satu rumah ke rumah lain.
Silaturahmi ini tidak hanya di lakukan ke tetangga dan saudara sekampung saja tapi juga seluruh keluarga, baik yang sekampung maupun yang di luar kampung bahkan luar kota.
Sehingga, lebaran bisa jadi momen untuk saling mengenal saudara satu dengan yang lain. Karena kalau bukan saat lebaran, mereka sibuk dengan aktifitas masing-masing.
- Berbagi THR
Saat lebaran, yang muda-muda berbagi bingkisan untuk yang tua sedangkan yang tua berbagi THR untuk yang muda terutama anak-anak. Inilah saat yang paling di tunggu-tunggu oleh anak-anak, karena bakal dapat duit banyak.
Itulah beberapa tradisi lebaran yang ada di daerah saya. Seiring perkembangan jaman, tradisi lebaranpun kadang mengalami perubahan. Seperti ambeng yang dulu di bawa pakai baki besar, sekarang cukup bawa pakai ceting. Lebih irit nasi katanya.
Ya tidak apa-apa sih yang penting tradisi tetap dilestarikan meskipun kadang mengalami perubahan seiring perkembangan zaman.
Bagaimana dengan daerah kalian? Apa tradisi lebaran kalian?
2 Comments
Hehe sama mbak tradisinya, secara tetanggaan kabupaten.. cuma beda sedikit2, seperti ambengan itu kalau di tempat saya di bawa ke masjid. Trs pemakaian cething memang merajalela ini hehe, karena untuk alasan kepraktisan, nggak perlu meminta balik wadahnya
ReplyDeleteRumah saya jauh dari Masjid mbak, jadi dibawa ke rumah salah satu warga yang punya mushola. Hanya saja kendurinya di rumah dengan alasan kepraktisan itu tadi. Ga perlu gotong2 makanan ke mushola, karena sama yang punya rumah juga di Jamu makan dan minum, :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya.