Lebaran tahun ini, untuk pertama kalinya saya ikut sholat ied di masjid besar kampungnya suami. Meskipun suami sudah tercatat sebagai warga di kampung saya, tapi untuk sholat jum'at masih tetap di kampungnya, begitu juga dengan sholat ied kali ini. Sebenarnya saya pingin sholat di kampung sendiri, tapi karena adek sudah boncengan sama bapak, mau tak mau saya harus ikut suami.
Jam 5.45 kami sudah berangkat, tapi masjid masih tampak sepi. Berbeda sekali dengan masjid di kampung saya, jam segitu pasti sudah hampir datang semua. Karena sholatnya dimulai lebih awal. Ketika saya datang, jamaah putri baru ada satu barisan yang semuanya tidak saya kenal *eh semuanya tidak kenal saya ding*. Tapi saya tahu mereka itu anak-anak asuh panti asuhan.
Setelah menunggu hampir 1 jam, barulah acara sholat ied dimulai. Sedangkan di seberang *masjid kampung saya* sudah terdengar sholawatan untuk mengiringi acara halal bihalal. Lumayan pegel juga kaki saya setelah duduk hampir satu jam menunggu. Hikz.
Setelah sholat ied selesai, tibalah acara halal bihalal. Satu persatu saling bersalaman dan saat itulah saya mulai mendengar isak tangis. Isak tangis barisan anak yatim yang makin lama makin memilukan. Lebaran taka ada keluarga disamping mereka, sama seperti yang saya rasakan selama 9 tahun di negeri orang. Lama kelamaan bukan hanya anak yatim saja yang menangis tapi juga jama'ah lain. Saya ikut trenyuh mendengarnya, tapi alhamdulillah saya tidak menangis.
Halal bihalal selesai, saya dan keluarga besar suami pergi ke makam yang terletak di belakang masjid. Kami duduk mengelilingi makam kakek nenek yang kebetulan bersebelahan. Setelah baca do'a-do'a, saya dan suami langsung pulang. Tidak sempat ke rumah mertua karena sudah terlalu siang, yang penting sudah sungkem sama mertua meskipun di masjid.
Sampai di rumah, ternyata kami sudah ditunggu emak sama bapak. "Kok lama", kata mereka. Ya maklum, sholat ied nya lumayan lama, terus ada acara ke makam juga. Kamipun sungkem bapak emak, dan saudara-saudara yang lain. Dilanjut dengan silaturahmi ke tetangga-tetangga dekat. Tapi saya pulang duluan, karena sudah kecapekan.
Ada kebahagiaan tersendiri buat emak, karena lebaran tahun ini ada kedua anak dan menantu disampingnya. "Ya, baru kali ini, lebaran anakku ngumpul semua", kata emak di sela-sela obrolannya dengan para tetangga.
Semoga, tahun depan kami masih dipertemukan dengan bulan suci ramadhan dan bisa menikmati lebaran dengan suasana yang lebih menyenangkan. Tambah satu menantu, dan tambah satu cucu buat emak sama bapak. Amiiin.
Jam 5.45 kami sudah berangkat, tapi masjid masih tampak sepi. Berbeda sekali dengan masjid di kampung saya, jam segitu pasti sudah hampir datang semua. Karena sholatnya dimulai lebih awal. Ketika saya datang, jamaah putri baru ada satu barisan yang semuanya tidak saya kenal *eh semuanya tidak kenal saya ding*. Tapi saya tahu mereka itu anak-anak asuh panti asuhan.
Setelah menunggu hampir 1 jam, barulah acara sholat ied dimulai. Sedangkan di seberang *masjid kampung saya* sudah terdengar sholawatan untuk mengiringi acara halal bihalal. Lumayan pegel juga kaki saya setelah duduk hampir satu jam menunggu. Hikz.
Setelah sholat ied selesai, tibalah acara halal bihalal. Satu persatu saling bersalaman dan saat itulah saya mulai mendengar isak tangis. Isak tangis barisan anak yatim yang makin lama makin memilukan. Lebaran taka ada keluarga disamping mereka, sama seperti yang saya rasakan selama 9 tahun di negeri orang. Lama kelamaan bukan hanya anak yatim saja yang menangis tapi juga jama'ah lain. Saya ikut trenyuh mendengarnya, tapi alhamdulillah saya tidak menangis.
Keponakan dari Jambi juga pulang kampung
Halal bihalal selesai, saya dan keluarga besar suami pergi ke makam yang terletak di belakang masjid. Kami duduk mengelilingi makam kakek nenek yang kebetulan bersebelahan. Setelah baca do'a-do'a, saya dan suami langsung pulang. Tidak sempat ke rumah mertua karena sudah terlalu siang, yang penting sudah sungkem sama mertua meskipun di masjid.
Sampai di rumah, ternyata kami sudah ditunggu emak sama bapak. "Kok lama", kata mereka. Ya maklum, sholat ied nya lumayan lama, terus ada acara ke makam juga. Kamipun sungkem bapak emak, dan saudara-saudara yang lain. Dilanjut dengan silaturahmi ke tetangga-tetangga dekat. Tapi saya pulang duluan, karena sudah kecapekan.
Saya dan adek
Semoga, tahun depan kami masih dipertemukan dengan bulan suci ramadhan dan bisa menikmati lebaran dengan suasana yang lebih menyenangkan. Tambah satu menantu, dan tambah satu cucu buat emak sama bapak. Amiiin.
15 Comments
Wach senangnya lebaran bisa ngumpul bareng keluarga ya Mbak :)
ReplyDeleteIya bener Mbak Tarry kelihatan cubby, lagi hamil ya? semoga bener :)
Salam u keluarga ya Mbak, mohon maaf lahir dan batin ^^
tentu kebahagiaan tersendiri mana kala semua anak-anak bisa kumpul bareng di hari lebaran..
ReplyDeleteSelamat idhul fitri dan menikmati indahnya kebersamaan ya Mbak.
Maaf lahir dan bathin:)
Amiiin...
ReplyDeleteHihihi jejer ama adiknya ketok mirip banget.
Maap lair batin ya mbak...
emak pasti senang semua berkumpul ya
ReplyDeletepiye mbak? plong kan rasane kalau lebaran bisa ngumpul semua?
ReplyDeletengumpul keluarga besar
ReplyDeletekayaknya makin sulit dilakukan sekarang ini ya..?
moment terindah lebaran memang saat semua keluarga bisa kumpul bersama temu lepas kangen dan bermaaf-maafan... :)
ReplyDeletelebaran kali ini memang sarat denga keharuan...tidak saja anak yatim piatu yang merasakan, kita semua juga merasakan..saat sadar ada anggota keluarga yang sudah tiada dan tak bisa bersama lagi menikmati hari kemenangan nan fitri ini....saat ini mungkin sudah telat, tapi tak apalah aku ucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir batin,
salam hangat dari Makassar :)
Sudah lama baru main ke mari lagi. Indahnya lebaran ngumpul bareng keluarga ya mbak.
ReplyDeleteMet lebaran ... ^__^
duh mba... udah ngetik komen panjang lebar, eh malah dc sebelum sempat dikirim. hiks..hiks..
ReplyDeleteJadi lupa nih nulis apa tadi....
Met lebaran aja deh untuk mba Tarry sekeluarga dan pasti senang banget dunk bisa berkumpul lagi dengan orang tua dan keluarga besar, merayakan hari yang fithri ini ya mba...
mohon maaf lahir dan batin ya mba...manatau ada salah-salah kata selama kita menjalin persahabatan... sekali lagi maaf lahir dan batin yo mba e.. )
mbak tarry minal aidzin wal faidzin, mhon maaf lahor batin yaa mbak :D
ReplyDeleteSeru banget yaa mbak kumpul keluarga plus rame banget :D
Sholat Id di mana saja oke kan.
ReplyDeleteSelamat idul Fitri 1433
Maaf lahir batin ya nduk
Salam hangat dari Surabaya
Wah keren banged ya. Senang sekali membaca pengalaman berlebaran di kampung halaman.
ReplyDeleteKami sekeluarga merantau di Pontianak, dan tahun 2012 ini kami sekeluarga belum bisa berlebaran di Kampung (Jakarta dan Jogjakarta). Salam
selamat idul fitri 1433 H mba, maaf lahir batin ya.
ReplyDeletembak, selamat hari raya idul fitri ya.. mohon maaf lahir & batin :)
ReplyDeleteMemang lebaran merupakan suasana yang dinantikan, meskipun sudah mudik dengan susah payah, akhirnya bisa bahagia juga dengan bertemu keluarga di rumah
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungannya.