Ad Code

Responsive Advertisement

#Love Story : Pria Itu Melamarku

"Papa kamu mana?, Aku mau kenalan sekalian pamit"

OMG, ini yang saya takutkan.

"Hah, mau kenalan sama papa?

"Iya, emang kenapa? Papa kamu galak ya?"

"Enak aja, ya sudah tunggu sebentar. Duduk dulu, aku panggilin papa".

Saya tinggalkan pria itu duduk sendiri di ruang tamu. Jujur saya penasaran, kenapa dia ingin kenalan sama papa?

"Kenalin ini papaku. Pa, ini temenku H"

Pria itu segera berdiri dari tempat duduknya, tersenyum, kemudian mencium tangan papa. Busyeet, sopan sekali pria ini. Tadi waktu dikenalin sama mami dan papinya saya tidak berani cium tangan beliau lho.



"Sebentar ya, aku bikin minuman dulu"

"Gak usah repot-repot May, duduk sini aja".

"Gak repot kok", saya segera meninggalkan mereka yang masih agak canggung, mungkin karena baru pertama kali bertemu.

"Lagi sibuk ya Om?, pria itu memulai obrolan untuk mencairkan suasana.

"Oh tidak, lagi nonton TV. Ini teman kuliahnya Maya ya?

"Bukan Om, saya juga tinggal di komplek ini"

"Sudah lama kenal Maya?, Papa mulai mengintrograsi pria itu.

"Belum, baru 4 tahunan Om".

"4 tahun sudah lumayan lama donk, kok ndak pernah ketemu atau main kesini?"

Terang saja ndak pernah kesini, lha wong saya kasih alamatnya palsu, saya langsung ngikik menahan tawa. Sebelum pria itu menjawab pertanyaan papa, saya sudah datang membawa 2 cangkir minuman untuk mereka.

"Silahkan diminum". 

"Terima kasih May", ucap pria itu sambil menyeruput teh manis buatan saya.

"Ya, sudah kalian ngobrol aja. Papa mau ke dalam". Papa mau beranjak dari tempat duduknya untuk memberi kesempatan kami ngobrol berdua. Papa memang pengertian, pria itu pasti senang kalau papa pergi. Saya yakin pria itu pasti merasa tidak nyaman waktu ngobrol sama papa. Seperti waktu saya dipertemukan dengan keluraganya tadi.

"Sebentar om, ada yang ingin saya bicarakan kalau Om ada waktu"

Deg, sungguh diluar dugaan. Pria itu malah ingin membicarakan sesuatu dengan papa. Mau bicara apa? saya semakin penasaran dan jantung saya mulai berdebar-debar. Ada perasaan aneh menyelimuti hati saya, bahagia, berbunga-bunga atau apalah saya sendiri tidak tahu.

"Iya, mau bicara apa?", papa mengurungkan niatnya untuk beranjak dari tempat duduk.

"Begini Om, saya sudah lama memperhatikan Maya. Jujur saya mulai suka dengan Maya sejak pertama kali melihatnya. Dan kedatangan saya ke sini untuk meminta ijin sama Om. Saya ingin melamar Maya menjadi Istri saya".

OMG, langit terasa runtuh menimpa saya. Jantung semakin berdebar kencang tak beraturan. Saya dan papa hanya saling pandang kebingungan. Terang aja papa bingung, sebelumnya saya tidak pernah cerita apa-apa, tiba-tiba ada seorang pemuda ingin melamar saya. Lagian apa-apaan ini? Baru bertemu berapa kali sudah berani melamar. Emang saya cewek apaan


"Maaf Om, kalau pernyataan saya ini bikin kaget Om dan juga Maya. Tapi saya tidak meminta jawabannya sekarang kok. Saya mau menunggu sampai Om dan Maya benar-benar siap". Rupanya pria itu tahu kalau kami kebingungan karena pernyataan mengejutkan itu.

"Ya sudah Om, Maya, saya pamit dulu". Akhirnya pria itu pamit sebelum mendapat jawaban apa-apa dari kami. Pria itu kembali mencium tangan papa sebelum meninggalkan rumah kami.

"Yuk, aku antar ke depan", hanya itu kata yang saya ucapkan, selebihnya hanya diam sampai pria itu melambaikan tangan ke saya dan mobilnya hilang di belokan.

Setelah pria itu pergi, saya langsung masuk ke dalam kamar untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan papa yang sepertinya tidak akan bisa saya jawab. Sekitar 10 menit kemudian, telpon rumah berbunyi dan saya langsung lari untuk mengangkatnya.

"Hallo"

"Hallo May, aku sudah sampai rumah. Terima kasih ya atas waktunya", terdengar suara diseberang sana.

"Oh, iya sama-sama", jawab saya singkat.

"Ya sudah, met istirahat. I Love U". katanya lagi dan telpon langsung ditutup.

Hampir saja gagang telpon yang saya pegang jatuh saat mendengar kata I love U dari pria itu. Tak percaya, tapi jujur hati saya berbunga-bunga. Tanpa sadar, papa dan mama memandang saya dengan penuh tanda tanya. Kesambet setan apa si Maya kok bisa senyum-senyum sendiri setelah angkat telpon.

                       Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Kisah Cinta Bunda 3F- #LoveStory











Post a Comment

23 Comments

  1. wow, gentle bangeeettt... so sweeettt.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terlalu gentle kadang bikin cewek ilfill lho mbak :)

      Delete
  2. kisah sejatinya mbak Tarry kayaknya deh :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa jadi mirip, pantes aja nulisnya lancar jaya ini mbak ehehe

      Delete
  3. wah mba, cerita ini mengajarkan ku bagaimana menjadi pria yg calm and gentle..*eh

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Biar kata aku lagi susah, dibikin heppy endang aja jiah :)

      Delete
  5. "Ya sudah, met istirahat. I Love U". katanya lagi dan telpon langsung ditutup.


    brug

    pingsan

    ReplyDelete
    Replies
    1. terus panggil ambulan dibawa ke dokter cinta :)

      Delete
  6. Akhirnya happy ending...setelah baca kisah peserta lain yg sad ending. Ciyeee

    ReplyDelete
  7. aku ikut deg-degan baca I love you nya hihi
    Happy ending nih ya, good luck ya buat GA nya

    ReplyDelete
  8. lamaran dadakan...kaget tentu saja...apalagi saat menerima telpon dan dengarin kata i love u.....jeb...
    selamat berlomba yaaa..
    maaf baru sempat mampir ke blog keren ini...keep happy blogging always...salam dari makassar - banjarbaru :-)

    ReplyDelete
  9. so sweeeet, dapet kata I love you kaya di drakor jadinya

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement