Belajar Sepeda Dengan Aman Dan Mudah

Beberapa waktu lalu, Alfi sok-sok an menyuruh mbah Kung untuk melepas roda kecil sepedanya. Dia pikir naik sepeda roda 2 semudah naik sepeda roda 4. Makanya dengan percaya diri dia bilang "bisa", waktu kami tanya "emang sudah bisa naik sepeda roda 2?".

Sejak umur 20an bulan Alfi sudah sok bisa naik sepeda. Dan benar-benar bisa, umur 2 tahun.

Kami berusaha membujuk Alfi kalau naik sepeda roda 2 itu tak semudah naik sepeda roda 4. Tapi Alfi ngotot ingin naik sepeda roda 2. Karena Alfi ngotot, akhirnya Mbah Kung menuruti permintaan Alfi. Setelah roda kecil di lepas, Alfi yang tadinya sok bisa ternyata takut juga.

Kalau roda 4 mah, bonceng temen juga bisa. 

Untungnya sebelum Alfi minta belajar naik sepeda roda 2, tetangga sebelah kasih alat hasil modifikasi sendiri untuk pengaman saat belajar naik sepeda. Sebelumnya alat ini dipakai untuk mengajari anaknya naik sepeda. "Pakai alat ini enak, ga usah membungkuk dan anaknya cepat bisa. Cuma beberapa kali putaran aja langsung lincah", begitu katanya. Sehingga waktu dikasih alat ini saya mau aja.

Seperti ini alatnya, cukup di ikat erat-erat di boncengan sudah bisa jadi pengaman.

Tapi setiap anak emang beda-beda kemampuannya. Anak tetangga sebelah yang waktu belajar umurnya 5 tahun lebih, cuma beberapa kali putaran langsung lincah. Sedangkan Alfi yang umurnya baru 4 tahun, butuh waktu sekitar 2 minggu untuk bisa naik sepeda tanpa dipegangi. Itupun nyetirnya masih belum kenceng, masih belok belok dan belum bisa menentukan arah. Jadi, jalan ya jalan aja, kalau di depan ada bahaya Alfi belum bisa menghindarinya.

Tapi emang bener, belajar sepeda pakai alat ini sangat mudah dan aman. Mudah, karena kita tidak perlu membungkuk untuk memegangi sepeda yang kecil. Jadi dijamin ga bakalan encok gara-gara mengajari anak naik sepeda. 

Aman, karena kita bisa langsung pegang kalau-kalau anak mau jatuh. Apalagi jalanan di depan rumah kami agak menurun dan Alfi belum bisa menggunakan rem. Jadi kalau tidak dijagain bisa-bisa kebablasan kecemplung sungai. Amit-amitlah kalau yang ini.

Balajar sepeda jadi aman dan mudah, karena alat ini. :)

Dan satu lagi, kita bisa diet secara alami, karena harus lari-larian ngejar anak yang ngontelnya makin lama makin kenceng. Asli ini bikin ngos-ngosan banget. Makanya saya ga sanggup kalau ngajarin Alfi naik sepeda. Cuma Mbah Kungnya aja yang telaten ngajarin sampai bisa dan masih terus mendampingi saat Alfi naik sepeda. Terima kasih ya Mbah Kung.

Ini cerita Alfi belajar naik sepeda, ada yang punya pengalaman lain saat mengajari anak naik sepeda?