Ad Code

Responsive Advertisement

[Modus Penipuan] Nemu Tas Di POM

"Nduk, gabahku mau tak jual. Pak Budi berani 550ribu. Punyamu dijual sekalian ndak?", kata tetangga depan rumah. Karena harga gabah bukannya naik, tapi malah turun akhirnya saya setuju untuk menjualnya. "Ya, sudah. Ntar kabari ya kalau penjualnya datang".

Siangnya saya dan suami sibuk banget, sehingga tidak sempat mengangkat telpon ketika tetangga kami itu telpon. Di HP suami ada misscall dari nomer yang tidak dikenal, beberapa menit setelah tetangga kami itu telpon. Dikiranya, penjual gabahnya yang telpon, sehingga suami segera menelpon balik nomer baru tersebut.

"Hallo, Pak Budi ya?", Entah disana jawab apa?

"Gabahku sudah di ambil pak?", sambil teriak-teriak sepertinya yang diseberang sana kurang jelas suaranya. Setelah hola halo beberapa kali telpon mati.

"Bener pak budi ya?", tanya saya.

"Ndak tahu, katanya masih di POM suaranya kurang jelas. Nanti mau telpon lagi", jawab suami.

Sekitar 2 jam kemudian orang itu telpon lagi. Suami segera menyingkir untuk mengangkat telpon  karena Alfi rame banget. Entah apa yang dibicarakan suami dengan si penelpon, tapi yang jelas bukan sedang ngomongin harga gabah. Setelah selesai suami ngakak-ngakak, cerita kalau yang telpon tukang tipu.

Kira-kira seperti ini percakapannya, P = Penipu, S = Suami
S : "Hallo, Assalamualaikum"

P : "Wa'alaikumsalam, gini lho mas, tadi aku khan bilang lagi di POM, terus aku nemu tas isinya Blackberry, ATM, uang,  dan Aipad".

S : "Terus"

P : "Tapi, waktu aku ambil tas ini tadi ada yang melihat. Dan dia juga minta bagian"

S : "Iya"

P : "Aku minta tolong bisa nggak?"

S : "Minta tolong apa?"

P : "Ngaku aja kamu saudaraku yang punya tas ini".

S : "Maksudnya?, Aku harus ngapain?"

Si penipu menjelaskan harus bagaimana-bagaimana kemudian telpon di berikan orang lain, seolah-olah orang itu saksi atas ditemukannya sebuah tas. Tak hanya satu orang, tapi ada 3 orang yang berbicara di seberang sana. Jadi semacam negosiasi gitu untuk meminta imbalan karena sudah menemukan tas tersebut.

P : "Ini orangnya minta uang (berapa ratus ribu gitu) lho Mas"

S : "Ya sudah kasih aja dulu", sudah mulai curiga. Karena awalnya suami mengira sedang ngobrol dengan Pak Budi penjual gabah.

P : "Tapi uangku cuma 80 ribu, mereka ga mau. Suruh nambahi", Makin yakin ini modus. Karena Pak Budi itu penjual gabah yang uangnya puluhan juta, ga mungkin cuma bawa uang 80 ribu.

S : "Lha sekarang sampean dimana, aku tak kesitu"

P : "Di depot Marem"

S : "Depot Marem mana?"

P : "Terminal",

S : "Ya sudah aku kesitu sekarang", padahal ga yakin kalau di dekat terminal ada namanya depot Marem.

P : "Tidak usah mas, gimana kalau kasih pulsa aja masing-masing 100ribu".

Nah lho, asli ini modus penipuan. Sama suami malah dikerjain, diajak ngobrol terus sampai akhirnya si penipu jengkel.

P : "Kamu itu kok berbelit-belit to mas".

S : "Lho yang berbelit-belit itu siapa? Sampean khan butuh duit? Sekarang lagi ada dimana? Aku tak kesitu". Dan telponpun ditutup.

Ada-ada saja ya modus penipuan jaman sekarang. Intinya sich minta pulsa tapi dengan cara yang berbeda. Biasanya khan cuma SMS "Papah sekarang di kantor polisi, kirimin pulsa di nomer ini". Lha ini  si penipu rela kehilangan pulsanya bahkan melibatkan orang lain untuk meyakinkan si korban. 

Sebelumnya juga pernah, ada seseorang telpon ngaku temannya suami. Ngakunya juga warga kampung kami dan sedang bekerja di Pertambangan Kalimantan. Katanya teman-temannya disana kesulitan untuk membeli pulsa, kebetulan kami khan jualan pulsa. Jadi istilahnya diajak kerjasama gitu.

Si penipu ini menawarkan keuntungan yang berlipat ganda dan bikin suami tergiur untuk menerima tawaran temannya itu. Gimana tidak tergiur kalau pulsa 50ribu harganya 75ribu?. Tapi entah kenapa perasaan saya tidak enak ketika si penipu memaksa banget minta no rek kami. Sehingga kami coba cek, apa betul dia tinggal di daerah situ. Dan ternyata.... tidak ada. 

Hampir saja, kami tertipu. Bisa jadi setelah no rek kami beri, si penipu akan menguras isi tabungan kami yang hanya beberapa ratus ribu waktu itu. Haha. *Rugi banget menipu orang tak berduit seperti kami*.

Maka dari itu harus lebih berhati-hati, jangan panik seperti ibu mertua saya ketika dapat telpon yang mengabarkan Kakak ipar jadi pengedar Narkoba dan tertangkap. Tetap tenang dan jangan gampang percaya, dengan orang yang baru kita kenal. Agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. :)

Post a Comment

22 Comments

  1. zaman sekarang modus penipuan semakin beragam yah Mbak, kita dituntut untuk lebih berhati-hati..

    ReplyDelete
  2. wah modus baru ya mak.... harus hati2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, karena sikapnya sangat meyakinkan banget

      Delete
  3. yang begini modus baru ya...ujung2nya kok minta pulsa..

    kakau minggu lalu suami dapat telp orang nangis2...katanya bapak dirampok, bapak dirampok...ya langsung dimatikan jhapenya, karena khan bapaknya sudah wafat 28 tahun lalu ..ada2 saja

    ReplyDelete
  4. untung bisa tau kalau mau ditipu mbak. Kalo orangnya polos, udah abis kali yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ada beberapa tetangga yang kena tipu Pulsa ratusan ribu

      Delete
  5. seru tuh kalo bisa ngerjain penipu. kita rekam buat bahan ngakak bareng2 hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngakak campur kasian karena habis Pulsa banyak :)

      Delete
  6. hadeuh masih ada aja ya mba penipu minta pulsa, aku jg pernah ngalamin yg begini

    ReplyDelete
  7. wis, muga2 padha ndang tobat. golek dalan padhang wae ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin....
      Etapi kalau ga ada orang2 seperti mereka kayaknya ga indah dunianya Mbak ehehe

      Delete
  8. Wih, makin canggih ya penipu2 sekarang. Untung suami Mbak Tarry langsung tanggap. Kalo saya mungkin ho'oh2 saja hahaha! Jadi harus lebih hati2 ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau bukan karna mau jual gabah mungkin kena juga Mbak :)

      Delete
  9. Hahaha ada2 saja .... suaminya Mb Tarry ini kayak suami sy. Kalo ditelepon sama penipu dia malah ngerjain, diajak ngobrol lama, pura2 blo'on lagi. Akhirnya penipunya yg nyerah, tutup tlpnya wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya biar segera gulung tikar tukang tipunya :)

      Delete
  10. Dasar penipu amatiran selalu pake modus, untung saja masyarakat kini udah lebih waspada dan hati2 gak mau dikadalin lagi. Bikin mereka sewot trus ngacir...hahahha

    ReplyDelete
  11. berbagai cara dilakukan untuk kejahatan ya, semoga kita semua terhindar dan mereka yg jahat sadar

    ReplyDelete
  12. aku juga pernah tuh kena kayak gitu dua kali

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement