"Kamu ini ndak bisa bahasa inggris kok ngajarin anak bahasa inggris. Awas nanti anakmu ikut-ikutan salah lho", kata seorang teman ketika saya mengatakan kalau Alfi hanya saya ajari bahasa jawa halus sama bahasa inggris. Saya sengaja mengajari Alfi bahasa jawa halus karena kami orang kampung, jadi wajib bisa karena lebih sopan kalau berbicara dengan orang tua. Mengingat sekarang ini banyak anak-anak yang tidak bisa ngomong "nggih, mboten" karena sehari-hari terbiasa pakai bahasa Indonesia.
Untuk bahasa Indonesia, saya memang tidak mengajarkannya kepada Alfi karena dia bisa belajar dari media lain seperti TV. Benar saja, Alfi bisa sendiri meskipun tidak saya ajari. Sedangkan untuk bahasa inggris, saya belajar bareng sama Alfi.
Memang sich saya ndak bisa bahasa inggris, waktu sekolah saya sering bolos saat pelajaran bahasa inggris. Bahkan ketika SMEA, pelajaran bahasa inggris dibikin sistem TOEC (saya lupa kepanjangannya). Pembagian kelas berdasarkan nilainya, dan saya masuk level 9 dari 10 level.
Padahal waktu itu saya termasuk murid yang agak menonjol karena ikut kegiatan pramuka. Apalagi saya anak akuntansi yang kebanyakan muridnya lebih pinter dibanding jurusan yang lain. Jujur saya malu tapi ketidaksukaan saya akan bahasa inggris mengalahkan rasa malu saya. :)
Tapi ketika saya bekerja di Hong Kong barulah ada penyesalan. "Andai dulu saya rajin belajar bahasa inggris, pasti saya bisa komunikasi dengan orang Hong Kong ketika belum menguasai bahasa cantonese. Andai saya bisa bahasa inggris, pasti saya tidak melongo aja kalau pekerja asal Philipina ngajak ngobrol". Ach.... penyesalan selalu ada di belakang.
Baiklah...nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlanjur. Tapi saya tidak mau apa yang saya alami terjadi kepada anak-anak saya nanti. Anak saya nanti harus pintar bahasa inggris. Kalau saya tidak bisa bahasa inggris bukan berati saya tidak boleh mengajari anak saya donk. Sekarang khan jamannya digital, ada internet yang bisa membantu kita 24 jam. Kalau ada kata yang tidak saya tahu artinya atau mengucapkannya, biasanya saya buka google translate. Mudah bukan???
Belajar dari internet
Belajar melalui gadget lebih praktis.
Kalau dulu bahasa inggris adalah pelajaran yang paling saya benci, sekarang belajar bahasa inggris menjadi sangat menyenangkan karena ada Alfi. Tetap semangat ya Alfi.....
9 Comments
dari mendengar lagu2 biasanya anak2 lebih cepat menghafal ya mbak, semangat Alfi...
ReplyDeleteIya mbak, apa aja kalau dinyanyiin jadi lebih mudah hafal :)
Deleteklo aku ngajarin ponakanku bahasa inggrisnya buah sama angka. aku sendiri nggak pinter bhs inggris
ReplyDeleteWah ternyata ada temennya ya, kirain aq aja yang ga bisa ehehe
DeleteBenar sekali, Mbak, belajar bahasa asing, termasuk dalam hal ini bahasa Inggris, melalui lagu akan lebih mudah bagi kita, termasuk bagi anak tentunya :)
ReplyDeleteBetul pak, bukan hanya bahasa saja, Yang lain2 juga jadi lebih mudah hafal kalau melalui lagu :)
DeleteWah, pengen ngajarin anak saya gitu juga, ah.. Makasih sharingnya, Mbak Tarry :)
ReplyDeleteAsyik Alfi, Alfi gak boleh kalah sama ibunya. Ibunya selalu semangat belajar dan mengajar Alfi ^_^
ReplyDeleteHebaaat adiknya mbaaa.. Insya Allah berkah dari Allah SWT takkan putus untuk hamba-Nya yang bersungguh-sungguh ya..
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungannya.