Ad Code

Responsive Advertisement

Hujan Abu Vulkanik

Tgl 14 februari jam 2 malam, seorang teman telpon memberi tahu kalau di luar hujan pasir. Saya dan suamipun segera keluar melihat keadaan. Dan ternyata benar, di luar hujan pasir lumayan deras. Emak pun ikutan keluar, dan tetangga depan rumah yang mau berangkat ke pasar ndak jadi pergi karena takut tertimbun pasir. Ada-ada saja hehe.

Sebelum tidur, saya memang sempat mendengar kabar kalau gunung Kelud yang berada di perbatasan Blitar dan Kediri meletus, tapi saya tidak menyangka kalau abu vulkaniknya bisa sampai ke Madiun. Hujan abunya lumayan deras, sampai-sampai pohon bambu di sekitar rumah saya pada ambruk. Bunyinya sampai pletak pletok mirip suara petasan. Saya kira bunyi letusan gunung kelud, eh ternyata suara bambu ambruk.

Paginya, kami lihat pemandangan yang menakjubkan di luar rumah. Semua nampak putih tertutup abu. Banyak orang yang bawa payung, karena takut kelilipan. Meskipun hujan sudah reda tapi abu yang nempel di pohon-pohon pada jatuh saat diterpa angin.

 Pohon pisang pada sengkleh daunnya.

 Aspalnya tertutup abu.
 Rumput depan rumah, tak lagi hijau

 Kerja bakti bersihin abu
Alfi dan juga beberapa anak lain nampak gembira mainan abu vulkanik. Padahal berbahaya to? 

 Alfi nangis minta naik Arco waktu tetangga mau ngangkut abu.

Siangnya,hujan turun deras sekali. Karena di genteng terlalu banyak abu, talangpun penuh tidak bisa menampung air. Akibatnya, rumah kami kebanjiran.


Post a Comment

13 Comments

  1. tapi sekarang sudah normal kembali kan Mbak??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah sudah, tapi debunya sampai sekarang belum habis

      Delete
  2. wah itu kok di adek bermain di luar padahal kan penuh dengan abu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, banyak yang pada mainan di luar. Kebetulan ndak ada angin jadi ndak terbang debunya

      Delete
  3. debunya ruar biaa sekali..kalau sekarang gm kondisnya jeng???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di sini sekitar 2cm debunya mbak, tapi sekarang sudah normal lagi kok, meskipun debunya di jalan2 masih lumayan banyak

      Delete
  4. Replies
    1. Iya nich, pasirnya lembut banget di kaki. Jadi banyak anak2 yang suka padahal berbahaya ya mbak hikz

      Delete
  5. Alhamdulillaah ujan ya, Mba. Banjar sorenya juga hujan, Mba.

    Alfi minta muter2 desa ya? Ahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, hujan bisa mengurangi debu, meskipun rumah banyak yang kebanjiran hikz

      Delete
  6. Di Jogja juga kebagian hujan abu vulkanik je mbak, lumayan tebal...

    ReplyDelete
  7. jadi koban kelud juga ya Mbak....
    teman temanku di Kediri, rumahnya ambruk semua
    karena gak hujan abu
    tapi hujan pasir

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement