Ad Code

Responsive Advertisement

Makin Kaya, Makin Banyak Utangnya

Suami :"Dek, tadi aku ngobrol sama si Anu. Dia cerita kalau punya utang ratusan juta. Terus setiap bulannya harus bayar 11 juta dan sekarang petugas bank hampir setiap hari datang karena dia tidak mau bayar utang", 

Saya :"Hah? ratusan juta? 11 juta sebulan? Berati dia harus kerja keras ya mas?"

Suami : "Iya, tapi dia pintar. Tempat usahanya yang dijadikan jaminan. Jadi kalau bank mau menyitanya dia bisa mengelak. Kalau tempat usahanya disita, bagaimana dia bisa bayar utang?"

Saya : "Hemmm, berati kita harus bersyukur ya mas? Meskipun usaha kita kecil-kecilan tapi  ndak usah mikir utang".



Suami : "Iya, tapi kalau mau maju ya memang harus berani begitu"

Saya : "Iya juga sich.... Tapi kalau tidak bisa menyesuaikan kemampuan kita apa ga malah menyusahkan?"

Suami : "Halah embuh dek.... ben dipikir dewe"

Saya : "Lha iyo masa mau bantuin mikir?"

Suami : "Hehe iyo, tapi bisa jadi pelajaran buat kita, biar lebih hati-hati kalau berurusan dengan yang namanya kredit mengkredit"

Saya : "Emangnya mau belajar utang? Emangnya punya barang yang bisa buat jaminan?"

Suami : "BPKB mobil khan juga bisa buat jaminan?"

Saya : "Mobilmu gerobak emange bisa buat pinjam 100 juta? Oalah mas.... belajar kok belajar utang bank", langsung ngacir meninggalkan suami.

Padahal saya sempat iri dengan si Anu itu. Punya mobil bagus, punya motor baru, punya truck, punya usaha besar, dll. Tapi ternyata, dibalik itu semua si Anu menanggung utang yang jumlahnya tidak sedikit. Makin besar usahanya, makin besar pula utangnya.

Berati saya jauh lebih beruntung dari dia ya..... Meskipun apa yang saya punya tak sebagus dan tak sebanyak apa yang dia punya, tapi yang penting tidak punya tanggungan. Kalau mereka bilang "punya utang bikin semangat kerja", kalau saya bilang "punya utang bikin semangat kerja jadi hilang". Karena hasil kerja  keras kita harus diberikan kepada orang lain. :)

Bagi saya, lebih baik memulai sesuatu dari yang kecil dan menjadi besar. Daripada memulai sesuatu dari yang besar kemudian jatuh tersungkur dan kembali menjadi kecil. Semoga saya selalu bisa bersyukur atas nikmat yang ALLAH berikan kepada saya. Amiiin.

Post a Comment

21 Comments

  1. Heummm..ngeri jg ya mbk....alhamdulillah dgn keadaan ini ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngeri karena saya ndak pernah pegang uang ratusan juta :), tapi tetep bersyukur

      Delete
  2. heheheh sama kayak orang kantor tuh seneng banget kalau dapet kartu kredit makin banyak dari tiap bank, padahal yaa itu kan utang tiap brang yang dibeli :)

    wes sing penting urip cukup yoo mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. cukup buat beli mobil, beli rumah, beli sawah, dll ya Niar.... hihi

      Delete
  3. Hmmm menurut saya beberapa kunci hidup tenang itu adalah BEBAS UTANG dan KREDITAN mbak.. adem ayem..

    ReplyDelete
    Replies
    1. tambah adem meneh kalo ono sing nggawekne kopi isuk Kang Lozz, trus lingguh nyanding berdua hhh
      #provokator cepet nikah

      Delete
    2. hihi semoga uncle lozz merasa gerah dan segera nikah ya pak ies

      Delete
  4. Wah, aku kenal banyaaaaak yang seperti itu. Bahkan sejak dulu. Resiko tinggal di pusat kota kecil nan kaya SDM. Kekayaan serta status haji jadi jaminan dihormati & kenaikan derajat.
    Sering pula tertawa jika ada teman yang iri dengan kekayaan teman lain. Seperti mata bisa menipu, harta pun begitu. ;) beberapa yang aku tahu pasti bahkan punya hutang sekian M dengan cicilan ringan enam puluh juta sekian perbulan. Hoho... kita bisa beli rumah tanah perbulan dengan dana sekian, mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata dimana-mana sama aja ya mbak.

      iya bener uang segitu kita sudah bisa nyicil buat beli rumah atau tanah, sedangkan mereka buat nyicil bank :)

      Delete
  5. nedo nrimo ing pandhum, di satu sisi membuat hidup kita menjadi tenang dan tentrem. Tapi kita juga perlu memiliki tujuan dan semangat meraih keberhasilan di hari depan agar kita bisa memberikan kemanfaatan untuk orang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul pak, kadang kita memang harus keluar dari zona nyaman untuk meraih keberhasilan yg lebih besar :)

      Delete
  6. lucu juga ya ... Tapi kenyataannya memang gitu mbak, orang kaya itu banyak utang, karena uangnya mereka muter2 terus. Jadi kalo ada sewaktu2 musibah. Kasihan yang masih hidup

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka yg berani utang biasanya orang2 yg optimis dan tidak memikirkan hal2 terburuk yang bisa saja terjadi, makanya kasian keluarganya yg tidak tau apa2 :)

      Delete
  7. semakin besar risiko semakin besar kemungkinan buat mendapatkan keuntungan yang gede :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener. tapi harus pintar mengotak atik keuangan biar mendapat keuntungan besar. Kalau ga pinter, yang terjadi malah usahanya bangkrut :)

      Delete
  8. apapun yang ada sekarang harus disyukuri yambak, Allah akan menambah nikmat orang bersyukur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin, kalao saya mikirnya begitu mbak. Ndak terlalu muluk2 hehe

      Delete
  9. Waduh kok komenku hilang.. Hiks...

    Padahal dah lumayan panjang.. Wkwkwk

    Pokok'e Tar... Bukan jaminan bahwa.. Orang yg berani ambil resiko, rezekinya lebih bnyk drpd yg bermain skala kecil... Toh dgn ketekunan insya Allah lama2 usahanya bs berkembang.. Amin :-)

    ReplyDelete
  10. Oh ternyata dimoderasi... Wkwkwk... Komen yg pertama nggak keluar kata2 itu,,... :-P

    ReplyDelete
  11. Naudzubillahimindzalik.. smoga kami tidak menjadi orang yang seperti itu.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement