Ad Code

Responsive Advertisement

Ketika Saya Belajar Bersyukur

Bersyukur adalah sesuatu yang mudah diucapkan namun sulit untuk dilaksanakan. Padahal kalau kita bisa mempraktekkan yang namanya bersyukur, nikmatnya akan bertambah banyak.  Sebaliknya kalau kita tidak pandai bersyukur, rasanya nikmat itu tak pernah cukup dan selalu kurang.


Saya sendiri pernah mengalami ketika saya bekerja di Hong Kong. Gaji saya waktu itu antara 4-6 juta setiap bulan. Seharusnya sudah lebih dari cukup untuk ukuran TKW yang makan tidur sudah ditanggung majikan. Seharusnya saya bersyukur, karena masih banyak orang-orang di luar sana yang berharap pergi ke Hong Kong tapi tidak bisa. Tapi kenyataannya, saya selalu merasa kurang. Semakin bertambah gaji saya, semakin besar uang yang harus saya keluarkan setiap bulannya. Dan semakin banyak pula daftar keinginan yang harus saya dapatkan. 

Karena selalu merasa kurang dan kurang, ketika orang tua menyuruh saya pulang saya selalu bilang "Sebentar, saya belum punya banyak tabungan, saya belum punya ini dan itu" . Selalu begitu saya menjawabnya, sampai tak terasa 8 tahun lebih saya hidup di negeri beton Hong Kong.

Dari 8 tahun lebih itu, selama 5 tahun bekerja saya tidak mendapatkan apa-apa. Setelah memasuki tahun ke 6 dan saya sudah menikah, saat itulah mulai ada perubahan. Saya dibimbing oleh suami untuk belajar bersyukur dan menyisihkan 2,5% dari gaji saya. 

Ketika saya mau belajar bersyukur dan tak melupakan hak orang lain, rasanya nikmat yang saya dapatkan semakin bertambah. Setiap bulan saya tidak pernah kekurangan dan sedikit-sedikit bisa menabung. Sejak saat itu, saya berani bilang "Kapan saja, saya siap pulang ke Indonesia, tidak perlu nunggu tahun depan atau bulan depan". 

Dan saat ini, saya sudah ada di Indonesia. Meskipun tak ada lagi gaji jutaan, namun terasa nikmat karena saya selalu belajar mensyukuri setiap keping-keping rupiah yang saya dapatkan setiap hari. Meskipun makan hanya pakai telur ceplok tanpa daging rasanya seperti martabak isi daging. :)

Semoga saya selalu bisa bersyukur, dan tidak mengeluh apapun keadaannya. Jangan sampai  kejadian di Hong Kong yang dulu-dulu terjadi lagi seperti yang Pakdhe Cholik katakan "nikmatnya diambil kontan syukurnya nyicil"


Artikel ini untuk menanggapi artikel BlogCamp yang berjudul Nikmatnya Diambil Kontan Syukurnya Nyicil tanggal 29 juni 2012

Post a Comment

3 Comments

  1. semua ada hikmahnya ya mbak, jadi belajar untuk menabung juga

    ReplyDelete
  2. Dengan bersyukur semuanya bakal kerasa cukup-cukup aja

    ReplyDelete
  3. Bersyukur bukan hal yang mudah untuk diterapkan, dan bukan sesuatu yang bisa dengan mudah dilaksanakan.

    Perlu keteguhan dan keberanian untuk ikhlas

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement