Di posting yang Mbak Dhana [bukan] Wanita Biasa, saya sudah menulis tentang terjadinya kopdar antara saya dan Mbak Dhana/戴安娜 yang disambi-sambi karena mbak Dhana tidak libur. Dan alhamdulillah kami yang waktu itu janjian mau ketemu lagi tanggal 13 agustus, akhirnya terlaksana juga. Sebenarnya hampir gagal karena ada perubahan jadwal boss saya. Tapi berkat nego yang setengah memelas, akhirnya saya bisa libur dengan resiko, jum'at jam 3 siang (panasnya 30 derajat lebih) saya yang lagi puasa harus jalan naik turun ke pasar belanja (lagi). Karena pagi sudah belanja tapi sedikit. Yach sabar.... ada keindahan di balik kesusahan. hikz.
Jam 8 saya sudah keluar rumah dan langsung sms mbak Dhana. Tapi mbak Dhana masih belum berangkat. Karena saya ga pingin membuat mbak Dhana menunggu, saya langsung saja naik Teng-teng pergi ke MTR. Maklum rumah saya di kampung, ada MTR (kereta bawah tanah) saja belum jadi pembangunannya. Rencananya kami mau ke Big Budha yang berada di Tung Chung. Saya dari Sheung Wan dan Mbak Dhana dari Tuen Muen ketemunya di Lai King. Ga sampai 30 menit saya sudah sampai tujuan dan nunggu mbak Dhana. Namanya Hong Kong, seberapapun jauhnya, masih bisa ditempuh beberapa menit atau jam saja. Kalau di Indonesia??? tahu sendiri khan Indonesia terdiri dari sabang sampai merauke. hehe
Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya mbak Dhana datang dan kami berangkat lagi bersama MTR menuju Tung Chung. Keluar dari MTR kami naik bus no 23 menuju Ngong Ping tempat Big Budha bersemedi xixi. Tarif busnya $17.40/orang. Saya disini tidak akan membahas tentang Big Budha karena mbak Dhana sudah lebih dulu posting dan pastinya lebih lengkap di sini. Saya hanya menambahkan yang masih kurang saja yach hehe.
Dalam perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 1 jam itu, kami ngobrol ngalor ngidul tentang banyak hal. Saya jadi lebih tahu banyak rahasia hal tentang mbak Dhana. Keluarganya, perjalanan hidupnya, pendidikannya sampai masalah cinta semua dikupas habis. Dari cerita mbak dhana saya bisa ambil kesimpulan kalau perjalanan mbak Dhana untuk menjadi yang seperti sekarang ini tidak semulus kulitnya Dian Sastro (bintang iklan sabun) hihihi. Semua butuh perjuangan dan kesabaran. Tapi salut sama mbak Dhana yang kelihatannya lemah tapi dibalik tubuh ringkihnya yang penyakitan (dulunya) tersimpan kekuatan dan ketegaran yang sangat luar biasa. Perlu dicontoh ini. hehe
Oh iya, saya juga baru tahu kalau mbak Dhana punya saudara kembar lho. Adik kembarnya juga di Hong Kong dan sudah resident Hong Kong. Bukan nikah sama orang Hong Kong tapi melalui proses yang rumit sehingga bisa lepas dari gelar TKW dan jadi ibu rumah tangga di Hong Kong. Saat ini suaminya sudah dibawa kesini (barang kali pakai di bawa-bawa hehe) dan bisa bebas keliaran di Hong Kong tanpa ada ikatan pekerjaan dengan majikan seperti saya dan mbak Dhana. Hebat-hebat yach 2 bersaudara kembar ini.
Bus membawa kami naek pegunungan yang hijau dan menanjak. Biasanya sich saya mabuk tapi sama mbak Dhana kok gapapa yach??? Biasanya mbak Dhana juga ngantuk'an (katanya), tapi juga betah tuch cerita terus. Dan ketika sampai tujuan, kami merasa asing dengan suasananya. Saya pernah ke tempat ini desember 2007 dan mbak Dhana juga 4 tahun yang lalu. Sekarang lokasinya keliatan luas sekali. Yang dulunya hutan sekarang sudah nampak bangunan-bangunan yang kanan kirinya patung-patung. Pokoknya indah banget dech hehe. Kami berjalan lumayan jauh sambil menikmati pemandangan sekaligus bule-bule yang pada pakai caping nggunung (topinya petani). Serasa di Indonesia kata mbak Dhana. hehe
Gambar ini saya ambil waktu baru turun dari bus dan beberapa puluh langkah masuk ke lokasi Patung Budha.
Kalau yang ini saya ambil pas di bundaran yang apabila ngomong atau teriak suara kita mantul ke telinga kita sendiri seperti di gua, padahal ini di tempat terbuka lho. Patungnya tinggi banget khan??? Ada yang bilang "saya kuat ga ya naik kesana??" Pasti kuat, kami yang hari itu puasa saja kuat kok. Karena tangganya setiap 15 tingkat dikasih jarak 2 meteran baru naik lagi jadi ada kesempatan melemaskan otot hehe.
Cerita bersambung =>>>commentnya nanti saja xixixi
13 Comments
Sehari bersama Mbak Dhana kayaknya Mba menikmati skali ya. Apalagi yang tadinya mabok, pas sm Mba Dhana gak. Bgtupun jga sm Mba Dhana...
ReplyDeleteHehehe...
Tmpkx, prtmanan para blogger smkin mantap saja ini...
Alhamdulillah ya *Syahrini Mode:on. :D
dikutip(masalah cintanya juga di kupas habis)<----ditunggu juga ya postingan selanjutnya seperti apa itu yg di maksud,,:)
ReplyDeletekok ga ada poto ma Mbak Dhananya? ^^
ReplyDeleteNing syafitri@ sangat menikmati
ReplyDeletesekali karna kesempatan
terakhir ini mah xixixi
Al kahfi@ hehe ada kesalahan
teknis jadi terpaksa bersambung
hehe
NiQue@ halah belum dicoba
lsng nyerah hehe
Ria haya@ yang tulisan pink
silahkan di klik sist, disana ada
hehe
sepertinya pengalaman yang luar biasa bagi mb' ya mb'. Saya tunggu episode selanjutnya
ReplyDeleteAsyiknya bisa kopdar apalagi di negeri orang..., makin terasa dekat ya mbak..
ReplyDeleteSemoga bisa terjalin ukhuwah dan kopdar dengan blogger lainnya sapa tau ada juga yang tinggal se-negara?
hhihhi tumben mbak bersambung :D
ReplyDeletewah tante Dhana punya kembaran, "terbocorkan" oleh mbak tarry ya :P
asyik ya bisa kopdaran kaya gitu mbak
ReplyDeleteasiknya jalan2 sama teman ya...
ReplyDeleteMas Deny@ pengalaman yg sangat luar biasa sekali donk, bisa ketemu ama temen maya hehe
ReplyDeleteIffa@ betul sekali sist, bisa ketemu ama orang yg mempunyai satu misi di negara orang hehe
Mbak Lidya@ memang ga ada aacara lain selain jalan2 mbak xixixi
Fiction World@ haha ga biasaya ya bikin cerbung. Ini gara2 ada yg eror xixixii
ReplyDeleteMbak Fanny@ happy bngt pokoknya hehe
kopdar asyi itu, nih mbak dhana mau pulang, kampungnya dekat sama aku, tapi ntah bisa kopdar atau tidak, karena lebaran semua punya agenda sendiri2
ReplyDeleteMr Nyariadi@ Tapi mbak dhana khan ga balik lg??? pasti ada waktu lah hehe
ReplyDeleteNew comments are not allowed.