Ad Code

Responsive Advertisement

PEMBANTU BUKAN HANYA TKW

Mungkin ini hanya fitnah tapi sempat kaget (tapi ga emosi lhoooo) dan langsung netes airmata ini ketika aku buka blog seseorang dan disana ada komentar asistennya Mbak Dhana. Aku baca semua komentar dan aku menemukan url terus aku klik larinya KESINI.

 

Dan saya menemukan ini. Apa pendapat anda tentang ini????. Kalau saya benar-benar terpukul sampai netes airmata. Mungkin ini hanya kerjaan orang iri yang ingin merusak nama baik seseorang. Tapi kok ya tega gitu lho ngomong seperti ini. Pada dasarnya kita semua pembantu, Hanya tempatnya saja yang berbeda. Saya bekerja di sektor rumah tangga maka disebut pembantu rumah tangga. Dia bekerja di pemerintahan bisa saja disebut pembantu pemerintah, pembantu presiden, pembantu direktur dll. Betul apa betul???

Mungkin anda yang bekerja di pemerintahan akan merasa bangga karena punya pangkat. Tapi belum tentu anda lebih mulia dari kami yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri. Karena pangkat anda bisa dibeli dengan uang. Sedangkan kami keluar negeri dengan cerih payah sendiri (dengan campur tangan TUHAN tentunya). Tanpa ada unsur KKN, ada ujian kalau ga lulus juga ga bisa berangkat. Kami berangkat juga tidak gratis karena setelah kami tiba di HongKong ada potongan gaji 7 bulan sebesar HK $21000 (25juta rupiah). Kami tidak tahu larinya uang itu kemana, yang jelas itulah harga yang harus kami bayar ditambah biaya hidup selama di Penampungan TKI. Bisa dibilang setahun kerja itu hanya kerja bakti.

Yang nulis itu mungkin saja orang mabuk yang ga sadar dengan apa yang ditulis. Tidak pernah kah anda berfikir, apa jadinya negara Indonesia tanpa TKI di luar negeri. Yang jelas, makin hancur perekonomian dan makin banyak pengangguran. Lha wong ada ratusan ribu TKI di luar negeri saja masih banyak gelandangan apalagi kalau ga ada TKI???? Saya tidak bisa membayangkan!!!

 TKW bukan hanya pegang wajan tapi juga bisa internetan


Entahlah...... apapun yang anda katakan, saya tetap merasa bangga jadi pembantu diluar negeri tapi di gaji jutaan. Daripada jadi pegawai kantoran tapi jadi tukang Korupsi. Saya juga bersyukur, meskipun hanya jadi pembantu tapi bisa duduk jejer dengan majikan di meja makan. Dan bisa internetan hampir 24 jam. Anda yang Pegawai kantoran bisakah anda seperti saya?????

Post a Comment

16 Comments

  1. Mas Aris@ Sabar pasti subur ya hehehe. Rasanya sudah sering mendengar hal2 yg menyakitkan. Tp EGP yg penting tiap bulan kipas dollar hikz

    Mas Baha@ Hikz, buntut2nya pasti demo kalo ga bisa nahan emosi hehe.

    ReplyDelete
  2. sabar mbak smoga dia cepetan sadar -_-".,emang kalo comment itu harusnya di pikir dlu bibit bebet dan bobotnya

    ReplyDelete
  3. Yach di dunia ini ada berbagai macam orang. Mungkin pengetahuannya kurang mba, jadi ya ngomong seperti itu. Ga ada yg salah dengan semua jenis pekerjaan, asalkan halal & membawa manfaat
    imho :)

    ReplyDelete
  4. Randy & Ria Haya@ yach..... mungkin hanya ingin merusak nama baik seseorang saja hehe. Tetep sabar kok, wong dia juga ga kasih makan saya aja hikz hehehe

    ReplyDelete
  5. Assalamu'alaikum Mbak,
    saya juga sudah berkomentar di rumah Mbak Dhana dan meluncur pada URL yang 'dianggap' menulis seperti itu.
    Sekilas yang bersangkutan mengatakan bukan dia yang menulis seperti itu, dan berkali-kali dia mengatakan bersumpah.
    saya berusaha tidak berpihak pada siapapun,

    saya hanya khawatir kalo ini adalah ulah pihak ketiga untuk mengaduk-aduk persahabatan di blogger.

    Makanya saya setiap komentar selalu memakai akun google dan akun yahoo, dan hanya pemilik yang bisa melakukannya. Sebab kalo komentar pake nulis URL, ini sangat rentan terhadap penyalahgunaan orang lain, karena siapapun bisa melakukannya.

    --
    sangat disayangkan jika seseorang memandang orang lain dari segi profesi, jabatan ato apapun yang berkaitan dengan gengsi dan materi. Karena kemuliaan seseorang bukan dari sana, tapi dari banyak aspek.
    Ajining diri soko lathi, Ajining saliro soko busono.
    Kalo muslim jelas bahwa kemuliaan seseorang itu dari kadar ketaqwaannya.

    Maaf Mbak kepanjangan komennya, karena sayapun pernah mendapatkan komentar anonim yang pedas tentang tulisan saya, tapi untuk apa saya mengeluargkan energi ikutan marah.

    Jika koment ini ndak berkenan silahkan di delete aja.
    Sukses untuk siapapun dan bagaimanapun kondisinya

    ReplyDelete
  6. Bahasa tulisan memang ga bisa diprediksi.. ga ada intonasi, ga bisa liat mimik lawan bicara..belum lagi kalo pake capslock, tanda seru atau tanda tanya berjejer..

    Tapi, semoga aja kita ga terpancing emosi dengan mengeluarkan kalimat yang bernada 'ngajak berantem' atau menyombongkan diri.. tetep harus kepala dingin meski tanduknya udah keluar.. hehe, teori

    Btw, Tarry .. saya juga pembantu, bahkan kuli banget *saya ga bermaksud merendahkan profesi kuli lho*

    Dan akhirnya kita nikmati saja segala profesi ini sebagai rejeki yang sudah digariskan. Ga perlu terusik dengan tulisan orang lain..

    Semangat!

    ReplyDelete
  7. apapun profesinya, selama itu halal dan dijalan yang baik & benar, lakukan aja .. tetap semangat mbak !

    btw, kirimanku udah nyampe apa belum ya ..

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah kalau Mba Tarry dan kawan2 nggak terpancing emosinya ya Mba...

    Orang gila jangan didengerin Mba...

    Saya bacanya jujur saja jadi panas juga... Tapi... mudah2an segera reda...

    Ucapan tanggung jawab ke Tuhan juga...

    Semua profesi kan sama dimata Tuhan... Yang bedain mulia apa tidaknya profesi itu cuma HALAL atau tidak...

    Semoga sukses selalu utk Mba Tarry, Mba Dhana dan sahabat2 semua yg sedang membawa nama baik Indonesia di mata dunia...

    ReplyDelete
  9. Mbak Lyliana@ itu hanya tulisan orang iseng jd ga perlu ditanggapi. Wong orang yg duduk di pemerintahan ksh opini menyakitkan jg ada kok. Biarlah anjing menggonggong. ga perlu ditanggapi. Yg pntng tdk ganggu orang lain. Makasih supportnya mbak hehe

    ReplyDelete
  10. Pak ies djangan pakies@
    wa'alaikumslm. terima kasih
    wejangannya. Jd lbh adem n
    percaya diri dgn profesi ini.
    Salam. . . . .
    Mbak hilsya@ betul mbak. Kdng
    susah memahami sebaris tulisan.
    Tp apapun profesinya tetap
    disyukuri. Makasih supportnya
    hehe
    Bu dey@ makasih supportnya.
    Kmrn belum datang bu, mgkn
    kampung saya yg krng strategis.
    Ntar saya kbri :) asih
    wejangannya. Jd lbh adem n
    percaya diri dgn profesi ini.
    Salam. . . . .

    ReplyDelete
  11. tenang mba yang nulis itu mungkin cuma iri aja, belum tentu dia pekerjaannya lebih baik
    anggap saja angin yang berhembus jangan dimasukin ke hati ya mba ^^

    ReplyDelete
  12. yup semua orang yang bekerja dibawah orang lain bisa disebut pembantu ya
    haduh itu gg dijaga mbak mulutnya, dia itu ngiri ckck

    ReplyDelete
  13. Mas bagio
    Merliza
    Mbak ria
    Fiction's world
    Mbak hani@ yach namanya jg orang iri pasti apapun akan dilakukan. Tp tetep sabar, yg pntng kita kerja tuk mencari rizky yg halal. Ga merugikan orang lain. Thanks supportnya teman2 :)

    Mbak Dhana@ alhmdllh sudah kembali, mg yg iri cpt tau diri xixixi

    ReplyDelete
  14. kalo pelayan Tuhan atau yg disubut khadim bagaimana tu....????

    ReplyDelete
  15. hehehee... mungkin tuh orang pikirannya sempit yaa

    TKW jaman sekarang kan pinter pinter tuh
    ada yang TKW bisa sambil kuliah. begitu pulang ke indonesia udah dapet gelar dari universitas luar negri. keren kan???

    ReplyDelete
  16. Menarik banget deh membaca kisah-kisah mbak Tarry di sini. Sungguh lho mbak memberikan banyak pandangan baru buat saya tentang tenaga kerja kita di luar negeri. Bener banget kata mbak Tarry, hingga detik ini pemerintah kita belum mampu menangani pengangguran apalagi memberikan penghidupan yang layak untuk bangsanya, makanya banyak banget tenaga kerja kita yang kemudian mencari rejeki di luar negeri.

    Soal komentar di atas itu, hmm, itu sih cuma komentar yang pikirannya sempit dan mungkin tak punya perasaan juga.

    Tetap semangat ya mbak Tarry, salam kenal dari saya ^_^

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement