Ad Code

Responsive Advertisement

Pentingnya Mengatur Pola Makan

Kacang, adalah salah satu makanan favorit keluarga kami, terutama bapak yang usianya sudah lewat 50 tahun. Mau digoereng, direbus, di open atau dibikin apa aja asal kacang kami suka. Kalau sudah berhadapan sama toples isi kacang, kami suka lupa diri, makan sebanyak-banyaknya sampai toples kosong tanpa isi.

Awalnya, memang tidak ada masalah dengan bapak meskipun suka sekali makan kacang. Tidak ada yang namanya pegel-pegel karena asam urat atau kolesterol tinggi seperti kebanyakan orang yang disebabkan oleh kacang. Bapak tetap sehat-sehat saja, alhamdulillah.


Hingga akhirnya, habis lebaran tahun 2016, sekitar 2 bulan rumah saya berdiri, tiba-tiba bapak merasakan sakit yang luar biasa di kedua kakinya. Katanya rasanya senut-senut seperti ada bisulnya. Saking sakitnya, bapak kesulitan untuk berjalan. 

Kami berfikir, bapak kecapekan karena ikut membantu bikin rumah saya. Waktu itu, satu tukang mendadak asam uratnya kambuh dan satu tukang lagi takut ketinggian. Sebenarnya kami sudah mencari tukang pengganti tapi tidak ada. Sehingga, bapak yang sudah lama istirahat dari dunia pertukanganpun turun tangan untuk menggantikannya. Selain kecapekan, bapak makan kacang kebanyakan. Mungkin itu yang menjadi penyebab sakitnya bapak.

Kami segera memeriksakan bapak ke mantri langganan (sengaja tidak ke dokter karena sudah cocok dengan pak mantri kampung). Hasilnya, tensi bapak tinggi tapi waktu kami tanyakan apakah bapak kena asam urat, pak mantri bilang "bukan, asam urat itu yang sakit daerah persendian".

Tapi orang-orang kok bilangnya asam urat, ada juga yang bilang kolesterol tinggi? Saya sendiri kurang faham, sehingga  saya browsing  tentang asam urat maupun kolesterol. Ada banyak situs yang membahas tentang penyakit tersebut salah satunya halodoc.com. Selain itu, saya juga bisa baca-baca artikel kesehatan terbaru dari Halodoc. Jadi tambah pengetahuanlah sayanya.

Setelah minum obat tapi tidak ada perubahan, ada yang menyarankan untuk cek asam urat, kolesterol dll. Sebenarnya bapak ogah-ogahan, tapi akhirnya mau juga setelah dipaksa. Hasilnya sungguh mencengangkan, asam urat, kolesterol, gula darah, dan tensi bapak tinggi semua. Apa-apaan ini? Berati bapak kena penyakit komplikasi dong. 

Meskipun bapak kelihatan cuek, tapi kami tahu bapak khawatir dan mikir. Tentu saja itu membuat tensi bapak tidak turun-turun. Selain minum obat, bapak istirahat mengurus sawah dan mengatur pola makannya dengan ketat. Bapak stop total mengkonsumsi makanan-makanan yang menjadi sumber penyakitnya, sepeti kacang, makanan bersantan, gula, dll.
2 Tanaman Herbal Pengganti Gula & Garam Yang Patut Anda Coba

Sebenarnya kami sudah mengingatkan, tidak perlu stop total mengkonsumsi makanan tersebut. Seperti gula, kalau tidak mengkonsumsi sama sekali khan juga kurang baik untuk ginjal?. Tapi ya itu tadi, bapak terlalu takut dan khawatir. Apalagi setelah mengkonsumsi obat, ada yang aneh dengan kulit tubuh bapak. Sepertinya bapak alergi obat, dan setelah berhenti mengkonsumsi obat tersebut kulitnya kembali seperti semula. Yang paling utama ya mengatur pola makan.

Setelah mengatur pola makan dengan baik, cukup istirahat, olah raga ringan, dan mengonsumsi obat, alhamdulillah berangsur-angsur bapak mulai pulih. Waktu cek lagi (di tempat yang berbeda), semuanya sudah turun, memang belum normal tapi alhamdulillah banget bapak sudah tidak merasakan sakit lagi. Dan saat ini, sudah benar-benar sehat seperti sedia kala. Tapi kami belum mengijinkan bapak untuk mengurus sawah lagi. Biar ndak bosen, bapak pelihara ayam di rumah. 
Pola Makan Sehat Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Dari sakitnya bapak ini, kami bisa mengambil hikmahnya. Kami yang tadinya tidak peduli dengan namanya pola makan, sekarang mulai lebih perhatian agar apa yang dialami bapak tidak terjadi pada kami. Karena yang namanya sakit itu bisa datang kepada siapa saja tanpa mengenal usia.  

Saya memang tidak begitu faham tentang pola makan maupun lainnya tapi saya bisa baca artikel kesehatan terbaru dari Halodoc, agar lebih tahu tentang banyak hal. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? 

Post a Comment

3 Comments

  1. aku jg penggemar kacang Mba tp masih dibatasin makannya :D

    ReplyDelete
  2. Yang paling susah itu kalau belum kosong toplesnya belum bisa berhenti :)

    ReplyDelete
  3. emang pnting sekali ya mngatur pola makan

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement